Minggu, 27 Oktober 2013

CINTA

Syekh yang mulia percaya bahwa sebagaimana pecinta senang berbincang-bincang dengan kekasihnya, maka seorang yang mendirikan shalat juga harus menyenangi keintiman yang bergelora dengan Tuhannya. Secara pribadi, dia seperti ini sebagaimana para kekasih Allah semuanya seperti ini.

Nabi (saw) menggambarkan kesenangannya dalam shalat sebagai berikut:

"Allah--Yang Maha Terpuji--telah menjadikan kesenangan mataku dalam shalat dan menjadikan shalat sebagai kekasihku sebagaimana makanan menjadi kekasih yang lapar dan air menjadi kekasih yang haus; (dengan perbedaan bahwa) kalau orang orang lapar itu makan maka ia akan kenyang dan kalau yang haus minum maka ia akan puas, tetapi saya tidak pernah kenyang [atau puas] dari [melaksanakan] shalat."

Salah satu murid Syekh, yang telah menghabiskan tiga puluh tahun hidupnya bersamanya mengatakan, "Allah tahu bahwa saya menyaksikannya berdiri shalat seperti pecinta didepan Kekasihnya, terpukau oleh Keindahan-Nya. Selama hidup saya hanya melihat tiga orang yang luar biasa dalam shalat mereka: almarhum Syekh Rajab Ali Khayyath, Ayatullah Kuhistani, dan Agha Syekh Habibullah Gulpaygani di Masyhad. Mereka mengagumkan ketika berdiri shalat; saya dapat melihat secara intuitif bahwa kualitas sekitar mereka terasa lain; mereka tidak menaruh perhatian kepada apapun selain Allah."



Source: The Elixir of Love : Senyawa Cinta -- CINTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar